70% permukaan bumi adalah air. Dan dari seluruh air di planet kita, semua akan bercampur ke laut. Ketika kita mandi, air akan mengalir ke selokan, menuju sungai dan akhirnya ke laut. Dalam perjalanan ke sana, air akan membawa beragam benda. Baik dari kikisan tanah dan batu, juga beragam sampah. Hal tersebutlah yang membuat laut terasa asin.
Namun tahukah anda jika laut adalah sumber pupuk super?
Sekilas Fakta Air Laut
Sebelum kesana, pernahkah anda mendengar “air laut (garam) akan membuat kita semakin haus?”. Menurut sejumlah penelitian, penyebabnya adalah adalah rasa asin pada garam. Jadi ketika meminum air laut, kita telah memasukkan air dan garam ke dalam tubuh.
Kemudian air ini akan di filter oleh ginjal agar unsur-unsur penting dapat diserap oleh tubuh melalui darah. Sedangkan yang tidak berguna akan dibuang melalui air kencing.
Ginjal yang berfungsi sebagai alat penyaring hanya mampu memproses garam dengan konsentrasi dibawah 2%. Sedangkan air laut mengandung garam hingga 3%. Jadi tubuh akan menggunakan cadangan air pada tubuh untuk mengencerkan kandungan garam yang masuk.
Disitulah kita akan merasa haus. Jadi, walaupun darurat kita dilarang untuk meminum air laut. Karena dapat semakin membahayakan tubuh kita.
Dari pemikiran tersebutlah, ide tentang pemanfaatan air laut sebagai pupuk mulai dikembangkan.
Air laut yang diserap oleh tanaman akan memicu jaringan tumbuhan untuk menormalkan kondisi garam yang telah terserap. Hal ini akan memicu tanaman menyerap unsur hara lebih tinggi, sehingga tanaman dapat kembali sehat.
Kandungan Air Laut dan Fungsi Mineralnya
Air laut secara umum memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi, dengan rata-rata sebesar 35 mg/liter air (3,5%). Di dalam kandungan garam tersebut, terdiri dari beberapa unsur yang merupakan pupuk mikro bagi tanaman (lihat tabel):
Unsur | Persentase |
Clorida | 55% |
Natrium | 31% |
Sulfat | 8% |
Magnesium | 1% |
Kalsium | 1% |
Potasium | 1% |
Bikarbonat, Bromida, Asam borak, Strontium, dan Florida | 1% |
Dari tabel tersebut, terlihat adanya unsur esensial, dan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, diantaranya unsur natrium (Na), magnesium (Mg), Kalsium (Ca).
Sebagaimana diketahui, unsur Natrium (Na) dapat membantu membuat tanaman menjadi lebih subur. Unsur ini berperan dalam pembukaan stomata, pembentukan umbi, mencegah busuk umbi. Selain itu, ia dapat menggantikan fungsi dan peran unsur hara kalium (K).
Sedangkan Mg memliki tugas sebagai unsur hara makro yang bertanggung jawab dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), dan membantu proses metabolisme tanaman seperti proses fotosintesis, pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan pati, dan transfer energi.
Dan terakhir Ca, bertugas sebagai komponen pembentuk struktur dinding sel, berupa Ca-pektat di lamela tengah diantara dinding sel yang saling berdekatan berfungsi menguatkan dinding sel. Selain itu juga berperan dalam ketahanan terhadap infeksi jamur di perakaran.
Lengkap bukan?
Cara Mengolah Air Laut Menjadi Pupuk
Untuk mengolahnya sangatlah gampang dan mudah. Air laut yang diambil cukup diencerkan dengan air tawar. Pengenceran dilakukan dengan perbandingan 1 (air laut) : 4 (Air Tawar). Siramkan 1 gelas mineral (200 ml) pada tanaman.
Mudah dan gampang bukan? Secara biaya, tentu berbeda dengan pupuk anorganik yang umum di jual di toko-toko.
Selain itu, pemupukan ini dapat ditambahkan kapur, baik berupa kalsit, dolomit atau gypsum. Hal ini akan memperkaya “pupuk air laut” dengan kandungan unsur K.
Unsur hara Kalium (K) bertanggung jawab sebagai aktivator enzim yang mencapai 80 jenis pada tanaman. Kalium juga membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman, membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman.
Hasil penelitian pada tanaman nanas dengan pemakaian pupuk tersebut, terbukti tidak menimbulkan pengaruh buruk pada tanah dan tanaman, serta hara lainnya setelah pengenceran dan penampahan kapur pada air laut.
Peningkatan konsentrasi Na, EC dan SAR di tanah akibat aplikasi air laut masih dibawah batas yang membahayakan bagi tanaman. Peningkatan serapan Na pada tanaman akibat aplikasi air laut ternyata juga meningkatkan serapan K, Ca dan Mg baik pada daun tua, daun D, akar dan batang nanas.
Hasilnya produksi biomasa dan buah nanas yang tinggi diperoleh pada saat 30% kebutuhan K digantikan oleh Na ditambah dengan unsur hara lainnya yang terkandung pada air laut. Hasil ini sama dengan yang didapat dengan menggunakan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi yaitu 300 kg K/ha.
Jadi… Ayo ke laut … Sambil mandi, ambil pupuk….