Nama daerah : Tuba, Tuba laut ( Pantai Timur Sumatra ), Areuy ki tonggeret, Tuwa aweuy, Tuwa awewe (Sunda); Gadel, Ketower, Toweran (Jawa)
Nama Inggris : Derris, tuba root.
Taksonomi
Klasifikasi : Nama umum :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Fabales
Suku : Fabaceae
Marga : Derris
Jenis : Derris elliptica (Wallich) Benth)
Ciri – ciri : Tuba merupakan tumbuhan merambat yang membelit dengan tinggi 15 meter. Batangnya sebesar jari-jari tangan, tetapi ulet tidak dapat diputuskan. Ranting tua berwarna coklat, dengan lentisel yang berbentuk jerawat. Dahan berwarna merah gelap.
Bunga zygomorf, agak perigin, relatif besar dan dengan penampilan yang khas. Tandan bunga dengan sumbu yang berambut rapat, tangkai dan anak tangkai 12-26 panjangnya, bunga tiga-tiga pada ujung cabang samping. Daun kelopak biasanya 5, sebagian bersatu menjadi tabung. Tumbuhan ini mempunyai akar tunggang.
Penyebaran : Derris ditemukan tumbuh secara liar mulai dari India sampai ke Irian Jaya, sedangkan di Afrika dan Amerika tropis telah dibudidayakan. Di Indonesia, derris terdapat hampir di seluruh wilayah nusantara
Habitat : Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1500 m dpl. Derris tumbuh terpencar-pencar di tempat yang tidak begitu kering, di tepi hutan, di pinggir sungai atau dalam hutan belukar yang masih liar.
Kandungan kimia : Bahan kimia yang terkandung dalam dalam derris adalah rotenon, deguelin, elliptone dan toxicarol.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akar
Cara kerja :
1. Derris berperan sebagai moluskisida, insektisida, akarisida, nematisida dan racun ikan. Rotenon merupakan racun berspektrum luas.
2. Sebagai racun perut dan kontak, menyebabkan serangga untuk berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkena rotenon
Khasiat lain : untuk racun ikan dan racun anak panah