• Mikrobioma
  • OPT
  • Pupuk/ZPT
  • Tanah
  • Herbal
  • Tanaman
Menu
  • Mikrobioma
  • OPT
  • Pupuk/ZPT
  • Tanah
  • Herbal
  • Tanaman
AcehMarket.id
Home»Blogs»Biochar Sebagai Pembenah Tanah
  • Blogs, Tanah

Biochar Sebagai Pembenah Tanah

Biochar atau arang merupakan pembenah tanah alami berbahan baku hasil pembakaran tidak sempurna (pirolisis) dari residu atau limbah pertanian yang sulit didekomposisi, seperti kayu-kayuan, kakao, dan lain-lain.

Pembakaran tidak sempurna dilakukan dengan menggunakan alat pembakaran atau pirolisator suhu sekitar 250 0 – 350 0 C, selama 2-3,5 jam, sehingga diperoleh arang yang mengandung karbon tinggi dan dapat diaplikasikan sebagai pembenah tanah.

Pemilihan bahan baku pembenah tanah dari bahan yang sulit didekomposisi agar bisa bertahan lama di dalam tanah.

Di Indonesia potensi penggunaan biochar cukup besar, mengingat bahan baku seperti residu kayu, tempurung kelapa, dan sekam padi cukup tersedia, pada setiap proses penggilingan gabah akan menghasilkan 16,3 – 28% sekam.

Sumber bahan baku biochar terbaik adalah limbah organik khususnya limbah pertanian

Pembuatan biochar melalui pembuatan tidak sempurna (pirolisis):

Pembuatan arang / biochar dapat dilakukan dengan menggunakan dua model pirolisator sederhana yaitu:

  1. berbentuk vertikal, terbuat dari drum yang diberi lubang – lubang untuk mengatur panas dan pembakaran, dilengkapi dengan pengontrol suhu (termometer) dan tekanan udara. Alat ini lebih mudah dan mudah dibuat namun dengan kapasitas yang sangat terbatas, dan
  2. berbentuk horizontal, alat ini lebih mudah digunakan, kapasitas lebih besar, namun untuk pembuatannya membutuhkan biaya lebih besar.
Baca Juga  agregasi pasar

Proses pembuatan biochar / arang dimulai dengan memasukkan limbah pertanian (sekam padi, kulit buah kakao dll) ke dalam pirolisator yang terlebih dahulu dipasang rongga-rongga yang dimasukkan kayu bakar atau bahan lainnya, lalu dibakar untuk membara.

Rongga-rongga yang dibuat agar proses konstruksi dapat diselesaikan. Suhu dikontrol melalui termometer  yang  dipasang  dibagian ujung  dan  tengah alat.

Kapan suhu  telah  mencapai  lebih dari 200 0C, pirolisator ditutup. Jika secepatnya mulai keluar dari cerobong, artinya perlu sudah berjalan dengan baik.

Setelah 2-3,5 jam dan sudah tidak perlu lagi mengeluarkan segera, arang dikeluarkan dan langsung    disemprot    agar    udara    tidak   menjadi    abu    atau    tidak    dilakukan   pembakaran sempurna.

Selanjutnya arang dijemur, digiling, dan siap untuk diaplikasikan ke lahan pertanian.

Manfaat penggunaan biochar di lahan kering antara lain:

  1. Meningkatkan pH tanah dan KTK tanah
  2. Meningkatkan kemampuan tanah merentensi udara dan hara
  3. Meningkatkan kandungan C-total tanah (karbonsink)

Dibandingkan dengan bahan pembenah tanah yang lain, biochar memiliki keunggulan-keunggulan antara lain:

  1. Dapat mengurangi laju emisi CO 2
  2. Bentuknya yang stabil (sulit didekomposisi) di dalam tanah, biochar mampu bertahan di dalam tanah untuk waktu yang lama (> 400 tahun) dan bekerja sebagai konservasi karbon.
  3. Dapat membentuk habitat yang baik untuk mikroorganisme.
Baca Juga  Sirsak, Si Nangka dari Negeri Karibia

Cara Penggunaan biochar:

  • Penggunaan di lapangan: dapat diberikan dengan cara disebar secara lengkap atau pada larikan (jalur tanaman). Bila diberikan dengan cara disebar, maka biochar dibenamkan bersamaan dengan persiapan tanah terakhir. Bila diberikan pada larikan / jalur tanaman, biochar ditutup dengan tanah sebelum dilakukan penanaman.
  • Dosis penggunaan per musim pada tanah:
  • Terdegradasi ringan (bahan organik tanah 2- 2,5%): 1 ton / ha
  •  Terdegradasi sedang (bahan organik tanah 1,5-2%): 1,5-2,5 ton / ha
  • Terdegradasi berat (bahan organik tanah <1%): 2,5 ton / ha

Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Balai Penelitian Tanah (Kelompok Peneliti Fisika dan Konservasi Tanah)

 

Tinggalkan Komentar/Pertanyaan

Perjalanan: Sebuah Pilihan

Blogs

Sirsak, Si Nangka dari Karibia Seberang

Tanaman

Pupuk Organik Padat (POP)

Pupuk dan Hormon

Bawang putih (Allium sativum L)

Pestisida Nabati

Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb.)

Pestisida Nabati

Akar tuba (Derris elliptica (Wallich) Benth)

Pestisida Nabati

Info Sebelumnya

Garam Sebagai Pupuk Pengganti Kalium

Read More »

Membuat Pestisida Nabati Berbahan Lingkungan di Sekitar Kita

Read More »

Manfaat Kencur dan Cara Olah Herbal

Read More »
Photosintetik bakteri, PSB

Modal Rp 3.000,- Untuk Membuat 5 Liter PSB

Read More »
Cara Mengolah Alpukat Agar Tetap Nikmat dan Bermanfaat

Cara Mengolah Alpukat Agar Tetap Nikmat dan Bermanfaat

Read More »

Kamus Pertanian

absorpsi

absorpsi: absorption Aliran larutan garam-garam anorganik ke arah  atas karena osmo–sa (–sis) dari tanah ke…

agregat

agregat:  aggregates Suatu massa tunggal atau jalinan tunggal  tanah  yang  terdiri dari sejumlah besar partikel…

Partenokarpi

Partenokarpi suatu kondisi dimana tanaman mampu membentuk buah tanpa penyerbukan. Sehingga pemberian auksin dapat menghasilkan…

Liquid Bio-Fertilizer

Liquid Bio-Fertilizer adalah cairan yang berbahan dari berbagai sumber daya alam yang tersedia di sekitar…

Kamus Tani merupakan kumpulan resep pembuatan pupuk dan pestisida yang dikembangkan secara mandiri oleh petani ataupun berdasarkan sejumlah artikel/jurnal ilmiah.

Twitter Facebook-f Youtube

Menu

  • Pupuk
  • Organisme
  • H P T
  • Tanah
  • Hormon

Profil

  • Disclaimer
  • Kontak
  • About Us
  • Privacy Policy

Network App

  • Organik.top
  • Acehherald.com
  • AcehMarket.id
  • AcehWiki
  • Acehnesia.com
  • InfoLeuser.com
  • AWF.or.id
  • GemaBaiturrahman.id

2019© All rights reserved

Dikembangkan oleh AcehMarket.id

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.