Nama umum : Cabai Merah
Nama daerah : Campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu), cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Manado), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis), manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah (Berik).
Nama Inggris : Red pepper, hot pepper, chilipepper
Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Solanaceae
Marga : Capsicum
Jenis : Capsicum annuum
Ciri – ciri : Perdu tegak, tinggi 1- 2,5 m, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar.
Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, peutulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas.
Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm.
Penyebaran : Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan.
Habitat : Di Indonesia, umumnya cabai dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan.
Kandungan kimia : Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein. Selain itu juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan.
Bagian tanaman yang digunakan adalah buah dan biji.
Cara kerja :
– Bersifat sebagai insektisida
– Penolak (repellent)
Khasiat lain : Cabai merah berguna sebagai stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok.
Bahan dan Alat | Cara Racik | Cara Pakai | OPT Sasaran |
---|---|---|---|
Ekstrak cabai + bawang putih + bawang merah | |||
- 1 sendok teh bubuk cabai - 1 siung bawang putih - 1 butir bawang merah - 1 liter air - 1 sendok teh sabun/ deterjen - Pisau - Alat saringan - Ember | Hancurkan bawang putih dengan bawang merah, - campurkan dengan bubuk cabai. - Tambahkan air, aduk hingga rata. - Rendam selama 1 jam. - Saring. - Tambahkan sabun/ deterjen Aduk rata. | Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari | Ulat pemakan daun |
Ekstrak cabai merah | |||
- 4 mangkuk cabai merah atau biji cabai merah. - 30 gram sabun/deterjen. - Panci. - Alat penyaring | Didihkan cabai merah selama 15 – 20 menit. - Matikan api kemudian tambahkan 3 liter air. Biarkan dingin. Saring. Tambahkan sabun/deterjen. Aduk hingga rata. | Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari | Semut, kutudaun, berbagai jenis ulat, lalat dan mealybugs |
Ekstrak cabai merah + daun mimba | |||
- 10-20 buah cabai merah - 2-2.5 kg daun mimba segar - 21 liter air - 2 sendok teh sabun/deterjen - Alat penumbuk/blender - Ember | - Hancurkan cabai merah dan daun nimba.- Tambahkan 1 liter air. Biarkan selama 24 jam. Saring | - Tambahkan 20 liter air dan sabun/deterjen kedalam larutan. - Aduk hingga rata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau siang hari | Ulat grayak, kutukebul. Mosaik virus |
Ekstrak cabai merah + daun mimba | |||
12 buah cabai merah 200 gram biji kering mimba 4 liter air Ember Alat penumbuk/blender Pisau | Hancurkan biji mimba rendam dalam air selama 24 jam. Tambahkan rajangan cabai merah. Saring. | Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang | Kutudaun, ulat daun kubis, hama penusuk pengisap, kutukebul. |
Ekstrak cabai + srikaya + mimba | |||
25 gram cabai merah kering 100 gram daun Srikaya 50 gram buah mimba 20 ml sabun/deterjen Alat penumbuk/belder Botol Ember | Hancurkan cabai merah kering. Rendam dalam 100 ml air selama 24 jam. Rendam rajangan buah mimba rendam dalam 200 ml selama 24 jam. Saring. Hancurkan daun srikaya. Tambahkan 500 ml air. Saring. Campurkan ketiga bahan tadi. Aduk sampai rata. | Tambahkan 5 – 6 liter air kedalam larutan. Aduk hingga rata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada pagi atau sore hari | Kutudaun, tungau merah, dan kumbang |