Untuk mengukur tingkat kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pengamatan langsung atau melakukan sejumlah uji, seperti test Ph dan pemanfaatan H2O2 (Hidrogen Peroksida).
Melalui Warna Tanah
Melalui pengamatan perbedaan warna, tingkat kesuburan tanah dapat diketahui berdasarkan kepekatan warna. Warna ini dipengaruhi oleh 4 hal yaitu kandungan mineral, kandungan bahan organik, keberadaan unsur besi, dan kandungan air.
Walau warna terkadang tidak merata, karena bahan-bahan tadi sulit bercampur sempurna dengan tanah. Akibatnya, kadang ditemukan tanah dengan bercak-bercak atau bongkahan tanah yang berbeda warna.
Selain dari warna, kesuburan tanah juga bisa diperkirakan dari teksturnya. Pada dasarnya, tanah yang subur harus memiliki aerasi dan drainase yang baik. Drainase adalah kemampuan tanah untuk dialiri air, sedangkan aerasi adalah kandungan oksigen dalam tanah.
Berikut beberapa warna tanah yang sering ditemukan.
- Hitam Tanah yang mengandung bahan organik dalam jumlah tinggi cenderung berwarna hitam, atau setidaknya berwarna coklat gelap. Selain itu, saat digenggam di tangan, tanah akan sedikit melekat dan meninggalkan kesan “berdebu“. Keberadaan natrium dalam tanah juga mempengaruhi kepekatan warna bahan organik. Natrium membantu bahan organik menyebar lebih merata, sehingga warna tanah menjadi lebih gelap dan lebih merata.
- Merah. Unsur besi yang ada dalam tanah ini bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan warna merah seperti karat. Warna merah yang lebih gelap mengisyaratkan adanya bahan organik selain unsur besi. Karat baru bisa terbentuk jika ada air dan oksigen yang cukup. Sehingga bisa juga dikatakan bahwa warna merah pada tanah mengindikasikan tanah tersebut memiliki drainase dan aerasi yang baik.
- Kuning. Tanah yang mengandung besi juga bisa memiliki warna kuning kecoklatan. Perbedaan warna ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya rendahnya kandungan bahan organik, adanya reaksi yang berbeda antara besi dan oksigen, dan kurangnya air dan oksigen dalam tanah. Tanah yang lebih basah memiliki warna yang lebih gelap.
- Abu-abu keputihan. Warna abu-abu lebih sering dihubungkan dengan drainase tanah yang jelek. Tanah berwarna abu-abu juga diduga mengandung pasir dalam jumlah besar, sehingga tidak dapat menyimpan air.
- Putih. Warna putih pada lapisan tanah bawah biasanya karena mengandung kapur (kalsium karbonat). Warna ini biasanya muncul karena lapisan tanah paling atas mengalami pengikisan, baik karena hujan atau aliran air lainnya. Tanah dengan warna putih adalah tanah yang paling sedikit unsur haranya. Tanah cenderung berpasir, sehingga drainase dan aerasinya pun buruk.
Melalui Uji PH
pH adalah satuan tingkat kemasaman atau kebasahan yang di ukur dengan skala antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14.
Biasanya jika pH semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit di serap demikian juga sebaliknya jika Ph yang terlalu rendah maka akar tanaman akan sulit menyerap unsur hara dalam tanah, tanaman akan mudah menyerap unsur hara jika pH dalam tanah sedang (cenderung netral.
Ada beberapa cara untuk mengukur pH tanah, salah satunya adalah menggunakan kertas indikator pembaca warna keasaman (kertas Lakmus. Sedangkan untuk kandungan bahan organik dalam tanah dapat di deteksi dengan larutan H2O2.
Tanah yang diberi lautan H2O2 akan menampakan reaksi kimia, yaitu tanah tersebut akan mengeluarkan buih/gelembung menunjukan bahwa tanah tesebut memiliki bahan organik tanah dan tergolong subur. Semakin banyak buih yang muncul, indikator bahan organik semakin tinggi
Untuk mengetahui kandungan pH tanah, dan Kandungan Bahan organik pada tanah, alat dan bahan yang di butuhkan adalah
Alat
- Pacul kecil
- Sendok
- Wadah/nampan
- pipet
Bahan
- Sampel tanah
- Air
- Kertas lakmus
- Larutan Hidrogen Dioksida (H2O2)
- Barium sulfat
Langkah kerja
- Ambil sampel tanah 5 gr
- Masukan dalam nampan atau wadah, campur dan haluskan
- Masukan barium sulfat 1 sendok
- Masukan kedalam gelas aqua sampai ¼
- Diamkan sampai mengendam dan air menjadi bening
- Pindahkan larutan ke dalam gelas aqua yang lain
- Ukur larutan dengan menggunakan kertas lakmus
- Sedangkan untuk mengetahui kandungan bahan organik pada tanah dapat di lakukan dengan, menambil sampel tanah pada beberapa titik yang berbeda pada satu areal tanam. Kemudian tetesi dengan larutan H2O2.