Garam memiliki kandungan natrium, sumber unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Pemberian garam dalam jumlah yang tepat akan membantu memperkuat akar tanaman.
Selain itu, kandungan pada garam juga membuat daun dan buah menjadi lebih kuat sehingga tidak rontok.
Kandungan Garam
Kandungan sodium klorida pada garam dan klorofil turut membantu tanaman dalam menyerap dan mendekomposisi unsur hara dari dalam tanah menjadi bentuk yang lebih kompleks sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Garam memiliki kandungan seperti:
Natrium Klorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida dan lain-lain.
Manfaat Garam pada Tanaman
Pupuk dari garam ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
– Membantu penetralan tanah asam dan alkalis dimana tanah yang pH nya basah tergolong tanah alkali. Seperti kotoran ternak, tanah parit, urine hewan, abu sisa pembakaran, atau sisa-sisa tanaman yang dalam proses pembusukan. Biasanya, tanah ini butuh pendinginan selama beberapa minggu tetapi dengan memeberikan larutan garam, tanah itu bisa dimanfaatkan secara langsung
– Garam juga memiliki kandungan unsur Natrium (Na) dan Chlor (Cl) yang dapat mensubstitusi unsur Kalium (K) dalam tanah. Kalium tersebut merupakan salah satu unsur makro yang sangat diperlukan tanaman pertanian
– Sodium (Na+) dan Klor (Cl-) adalah kandungan dari garam yang merupakan unsur mikro yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang
– NaCl merupakan unsur kimiawi yang dapat perkaya kehadiran mikroorganisme tanah seperti cacing, bakteri, dll sehingga tanah pertanian lebih subur. Anda wajib juga membaca tentang Cara Menggunakan Pupuk Hantu
– NaCl dapat menghindari dehidrasi saat musim kemarau dengan cara mempertahankan kandungan air dalam tanah
– Postasium klorida bisa menarik unsur hara yang diperlukan secara tidak langsung seperti makro dan mikronutrien. Bisa langsung dimanfaatkan melalui proses dekomposisi dan decomposer.
– Bisa digunakan untuk membunuh bakteri dan jamur yang membawa penyakit untuk tanaman supaya tidak mudah sakit atau memiliki daya tahan yang lebih tinggi
– Membantu menyuburkan tanah secara alami tanpa bahan kimia yang memiliki potensi untuk merusak tanah.
– Membuat kemampuan mikroorganisme supaya menghasilkan unsur hara esensial secara terus-menerus dan dapat bertahan lama dan tidak mudah hanyut hujan
– Bisa memperkuat daya tahan tubuh tumbuhan hijau karena mengandung senyawa ionik
– Bisa memperkuat batang dan akar tanaman
– Tanaman mejadi lebih subur dan memilik daun hijau sehat dan lebat
– Bisa juga untuk mencegah bunga rontok sebelum waktunya
– Bisa membuat buah menjadi lebih manis
– Dapat mengobati penyakit busuk pada buah dan daun di tanaman saur mayur dan buah
– Bisa mengatasi klorosis dan nekrosis pada tanaman yang biasanya diikuti dengan menguningnya daun dan rontok
– Untuk mencegah dan menghilangkan penyakit keriting daun
– Sebagai antisipasi/nenggulangi supaya daun tidak mudah gugur
– Bisa mengusir hama seperti wereng yang sering menyerang padi. Yuk cekmengapa tanaman gulma harus dicabut.
– Berguna sebagai pencegah penyakit dari virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya.
Cara Pembuatan Larutan Pupuk Garam
Melarutkan 1 kg garam ke dalam 5 liter air dan mengaduknya hingga garam manjadi larut di air. Pengadukan dihentikan ketika air menjadi larutan pekat.
Untuk mengaplikasikannya sendiri cukup dengan melarutkan sebanyak 50 ml larutan pekat ini ke dalam 1 liter air. Aduk hingga merata dan setelah merata, larutan ini siap diberikan ke tanaman. Jika diperlukan dalam jumlah lebih, hanya perlu dikalikan saja.
Cara kedua:
Melarutkan 1 sendok teh garam grosok ke dalam 1 liter air. Kemudian, kocok-kocok hingga hancur dan larut dalam air. Untuk pemakaian dalam jumlah banyak tinggal mengkalikannya saja.
Cara kedua ini cocok untuk diaplikasikan pada tanaman palawija. Untuk hasil lebih baiknya, dapat diaplikasikan pada tanaman tiap sekali seminggu atau sekali dua minggu.
Jenis garam yang paling baik untuk menyuburkan tanah adalah yang belum melalui proses pemurnian (garam grosok). Penggunaan garam dapur asli dari laut (bentuknya kasar, tidak mengandung pengawet, pewarna) merupakan salah satu pilihan terbaik.
Penggunaan garam dapur sebagai pupuk secara tunggal tidak disarankan.
Melainkan lebih baik menggunakannya bersamaan dengan pemberian bahan sisa makhluk hidup (termasuk urin dan feses). Sebab peran garam yang terutama dalam pertanian adalah mendemineralisasi bahan-bahan kompleks tersebut menjadi unsur hara esensial untuk diserap langsung oleh akar tumbuhan.
Jadi alangkah lebih baik jika penggunaan garam dibarengi dengan pemberian hasil sisa makhluk hidup seperti dedaunan & ranting yang sudah dipotong-potong, kotoran hewan, tinja dan urin.
Dengan demikian pupuk alami ini dapat mendemineralisasi senyawa kompleks tersebut menjadi unsur/ zat yang esensial agar dapat diserap langsung oleh akar tanaman.