Duku merupakan tanaman endemik Asia Tenggara. Tersebar dari wilayah sekitar Siam (Thailand), Semenanjung Tanah Melayu hingga Borneo di timur dan termasuk Filipina.
Di Indonesia, Duku belum dikembangkan sebagai tanaman perkebunan utama. Namun permintaan pasar terhadap buah ini cukup tinggi.
Dan tanaman yang tergolong dalam tajuk menengah, sering dimanfaatkan sebagai tanaman campuran di dalam kebun durian.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Sapindales
Suku : Meliaceae
Warga : Lansium
Jenis : Lansium domesticum CORR.
Sinonim : Lansium aqueum (Jack) Miq, Agalia dookoo Griffith, Agalia domestica (Correa) Pellegrin, Agalia aquea (Jack.)Kosterm.
Nama Lain
- Nama Inggris: Langsat
- Nama umum : Duku
- Nama daerah: Langsat (Aceh), Lase (Nias), Duku (Melayu), Langsek (Minangkabau), Langsak (Lampong), Dukuh (Sunda), Duku, langsat (Jawa Timur), Duku (Jawa Tengah), Langsat (Dayak), Lansa (Sulawesi Utara), Asa (Makasar), Lase (Bugis), Lasate (Seram), Lasa (Ternate), Lasa (Tidore)
Ciri-ciri Duku
Ada kekeliruan dalam identifikasi antara Duku dengan Langsat. Bentuk buahnya yang sama dan sangat mirip menyebabkan bangsa Barat menyebutnya dengan Langsat.
Ciri umum
- Pohonnnya memiliki tinggi 15-20 m dengan batang berkayu, bulat, bercabang, putih kotor dan berakar tunggang.
- Bentuk daun majemuk, bulat telur, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang ± 20 cm, lebar ± 10 cm, bertangkai, hijau.
- Berbunga majemuk, bentuk tandan, pada batang dan cabang, menggantung, panjang 10-30 cm, berambut, benang sari membentuk lingkaran, kepala sari putih, putik pendek, tebal, mahkota 4-5 helai, putih, kuning pucat.
- Buah berbentuk buni, bulat, dengan diameter 2- 4 cm, beruang lima, kuning kecoklatan. Biji lonjong, hijau dan kuning kotor.
Penyebaran dan Habitat
Tanaman ini berasal dari daerah barat Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Tumbuh baik pada dataran rendah sampai pada ketinggian 500 mdpl. Menyukai tipe iklim basah sampai agak basah dengan curah hujan antara 1.500 – 2.500 mm pertahun dan merata sepanjang tahun.
Kondisi Ph tanah yang cocok untuk duku adalah 6–7, namun tanaman duku relatif lebih toleran terhadap tanah masam.
Kandungan Kimia
Biji duku mengandung alkaloida, saponin, lavonoida dan polifenol sehingga dapat digunakan sebagai pengusir lalat buah (insektisida kontak).
Khasiat Lain
Dalam dunia herbal, duku sering digunakan untuk sejumlah penyakit antara lain sebagai obat cacing, demam dan mencret.
Namun hasil sejumlah peneletian, menyebutkan bahwa duku dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika (kecantikan) serta dapat dimanfaatkan untuk diet karbo, karena mengangung fruktosa tinggi.
Namun bagi penderita diabetes, buah duku harus di hindari karena tingginya kadar gula buah.
Metode Pembuatan Insektisida