Dalam piramida makanan, setiap mahluk hidup memiliki pemangsa sebagai pembatas laju pertumbuhan secara alami.
Demikian juga dalam rantai makanan hama pertanian. Seperti Wereng, Penggerek Batang Padi atau pun hama Ulat Grayak yang sejatinya hama yang sangat diwaspadai oleh para petani padi dan jagung, karena serangan hama tersebut dapat mengakibatkan kerusakan fatal hingga gagal panen.
Musuh alami merupakan hal terpenting dalam siklus rantai makanan, Musuh alami juga sangat dibutuhkan dalam dunia pertanian yaitu untuk mengendalikan jumlah populasi suatu hama.
Pemanfaatan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama merupakan cara yang disediakan alam.
Namun dengan berkembangnya racun kimia, pengendalian dan penganganan yang sejatinya menyasar hama malah ikut merusak rantai alam ini.
Kelompok predator hama ikut menghilang akibat keracunan, sehingga merusak ekosistem di wilayah budidaya.
Kerusakan ini bahkan dapat memicu ledakan hama, sehingga menjadi sangat merugikan para petani.
Beberapa kelebihan menggunakan musuh alami antara lain:
- Tidak memiliki efek samping yang buruk bagi alam. Penggunaan musuh alami berarti mendukung ekosistem yang ada di alam, dan bukannya merusak alam tapi membantu melestarikannya.
- Tidak ada kata resistensi hama. Tidak seperti penggunaan pestisida yang bisa membuat hama kebal terhadap pestisidanya, musuh alami akan selalu efektif. Laba-laba tetap akan memangsa hama sampai kapan pun.
- Pengendalian dapat berjalan dengan sendirinya. Organisme yang dimanfaatkan sudah ada di alam serta dapat mencari dan menemukan hama dengan sendirinya.
- Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah.
Pembagian Musuh Alami
Musuh alami dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
- Predator merupakan hewan, baik serangga, laba-laba, hewan melata, amfibi mau pun mamalia yang memangsa hama.
- Parasitoid merupakan beberapa jenis serangga yang menjadikan hama menjadi inang untuk tumbuh.
Biasanya parasitoid akan meletakkan telur pada tubuh hama dan pada saat telur itu menetas, nimfa akan hidup dan menjadi parasit yang tumbuh di dalam tubuh hama hingga hama tersebut mati. - Patogen adalah organisme lain yang bisa menyebabkan hama menjadi sakit lalu mati. Beberapa jenis patogen yang dikenal adalah jamur, virus, nematoda, dan bakteri.
Predator
Ada ribuan spesies predator yang hidup di alam yang memangsa hama. Namun, ini hanya sejumlah predator yang umum ditemui di lahan pertanian Indonesia.
Laba-Laba
Perlu diketahui, semua jenis laba-laba merupakan musuh alami. Jadi bila terlihat ada laba-laba di lahan pertanian, sangat direkomendasikan untuk tidak membunuhnya.
Ada beberapa jenis laba-laba yang biasa ditemui di lahan pertanian, antara lain laba-laba serigala, laba-laba bermata jalang, laba-laba berahang empat dan masih banyak lagi. Laba-laba bisa memakan hama serangga apa saja, dari kutu daun, ulat grayak, kupu-kupu, wereng, dll.
Belalang Sembah
Belalang sembah adalah predator dan pemakan daging. Sebagian besar tercatat sebagai kanibal yang akan memangsa jenisnya sendiri.
Belalang sembah terkenal sebagai predator yang rakus. Ini membuat belalang sembah sebagai musuh alami yang sangat efektif dan menguntungkan.
Kepik
Predator satu ini biasanya memakan hama berupa serangga kecil seperti kutu kebul, kutu daun, thrips dan banyak lagi.
Bahkan larva kepik memiliki makanan utama yang serupa dengan kepik dewasa. Seekor kepik dewasa dapat memakan 50-60 aphids dalam sehari. Namun ada jenis kepik yang bukan predator, melainkan hama.
Beberapa kepik yang berstatus hama adalah kepik hijau, kepik emas dan beberapa jenis kepik lain yang berwarna tidak cerah.
Beberapa spesies kumbang kepik semisal kumbang kepik Jepang dan kumbang kepik dari spesies Epilachna admirabilis diketahui memakan daun tanaman budi daya semisal daun terong sehingga merusak tanaman dan dalam hal ini merugikan petani.
Kumbang kepik tersebut biasanya meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya karena mereka tidak memakan urat daunnya.
Jangkrik
Jangkrik merupakan musuh alami yang efektif untuk berbagai macam hama. Jangkrik dewasa merupakan pemangsa telur, nimfa dan wereng. Beberapa jenis hama yang menjadi favorit jangkrik adalah telur penggerek batang, ulat grayak, penggulung daun, wereng batag coklat, wereng hijau dan masih banyak lagi.
Semut
Ada sekitar 12.000 spesies semut yang diketahui. Jenis makanannya pun beragam. Mulai dari nektar tanaman, biji-bijian sampai daging.
Semut pemburu akan memburu mangsa berupa hama pertanian, seperti ulat, kutu, kumbang dan berbagai macam serangga lain.
Semut api merupakan salah satu semut pemburu. Satu koloni dapat dihuni ribuan semut. Mereka biasa bersarang di bawah tanah kering dan tempat lain.
Kumbang
Tomcat, Kumbang macan, kumbang tanah, kumbang botol adalah beberapa contoh kumbang yang bermanfaat sebagai musuh alami.
Ada lebih dari 350.000 jenis kumbang di dunia. Dan tidak semua merupakan musuh alami. Banyak kumbang juga termasuk hama, dari penggerek batang hingga hama di buah.
Kumbang macan sendiri terdiri dari 2.600 spesies dan semua jenis kumbang macan berstatus sebagai predator hama. Maka perlu diperhatikan lagi, mana kumbang yang menyerang tanaman dan mana kumbang yang memakan hama.
Capung
Capung adalah salah satu predator yang sangat rakus. Seekor capung dewasa bisa mengkonsumsi 30 sampai ratusan wereng dan serangga lain setiap hari.
Ada lebih dari 5.000 spesies capung di dunia, dan sebagian besar hidup di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Capung bisa dimanfaatkan petani untuk mengendalikan bermacam-macam hama, terutama di persawahan. Larva capung yang hidup di air akan memangsa wereng yang jatuh ke dalam air atau serangga lain yang ukurannya lebih kecil.
Sedangkan capung dewasa akan memangsa hama lain di atas permukaan air, mulai dari wereng hingga kupu-kupu.
PARASITOID
Banyak serangga yang dating ke lahan pertanian untuk berkembang biak. Tapi tak semuanya bertelur di buah, batang atau daun tanaman, beberapa di antaranya justru bertelur di telur, atau tubuh serangga lain. Serangga yang satu ini lah yang disebut parasitoid.
Parasitoid sangat membantu petani untuk mengendalikan hama pertanian. Satu parasitoid akan menaruh puluhan telur pada tubuh inangnya. Ini menyebabkan inang (hama) mati dalam beberapa hari saja.
Parasitoid yang umum ditemui di lahan pertanian Indonesia adalah tawon. Tawon adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Hymenoptera, tapi bukanlah lebah atau pun semut.
Ada ribuan jenis tawon tersebar di dunia, dan beberapa jenis tawon juga merupakan predator.
Tapi yang jelas, tawon adalah musuh alami hama pertanian. Ada pun tawon yang omnivora, namun hanya mengkonsumsi nectar bunga dan buah busuk yang sudah jatuh ke tanah. Ini yang membuat tawon tidak bisa dikategorikan sebagai hama.
Untuk lebih mengenali mana tawon parasitoid dan mana serangga hama, bisa dilihat dari bentuk bokongnya.
Perlu diketahui tawon adalah serangga bersayap yang dapat terbang. Bokong tawon parasitoid berbentuk seperti jarum yang disebut ovipositor. Ovipositor inilah alat untuk menyuntikkan telur parasitoid ke tubuh inangnya (hama).