• Mikrobioma
  • OPT
  • Pupuk/ZPT
  • Tanah
  • Herbal
  • Tanaman
Menu
  • Mikrobioma
  • OPT
  • Pupuk/ZPT
  • Tanah
  • Herbal
  • Tanaman
AcehMarket.id
Home»Blogs»OPT»Lima Masalah, Kenapa Pestisida Kimia Harus Di Waspadai
  • Buku, OPT, Pestisida Nabati

Lima Masalah, Kenapa Pestisida Kimia Harus Di Waspadai

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)  merupakan salah satu faktor pembatas penting dalam upaya peningkatan produksi sayuran. Serangan OPT terjadi di semua tahap pengelolaan agribisnis sayuran dimulai dari sebelum masa tanam, di pertanaman, sampai penyimpanan dan  pengangkutan produk.

Masyarakat sudah tidak asing  dengan nama-nama OPT sayuran, seperti ulat daun kubis, lalat pengorok daun, kutudaun, penyakit hawar   daun,   penyakit   layu   bakteri,   penyakit   bengkak   akar, nematoda sista kentang (NSK) dan masih banyak lagi. Kehilangan hasil tanaman sayuran akibat serangan OPT di pertanaman diperkirakan mencapai 25-100% dari potensi hasil.

Di samping menurunkan kuantitas produksi,  serangan OPT juga dapat menurunkan kualitas dan harga produk, serta daya saing produk di pasar.  Secara  ekonomis  kerugian  tersebut  mencapai  miliaran rupiah setiap tahun.

Dalam upaya memperkecil kerugian ekonomi usahatani sayuran akibat serangan OPT, pada umumnya para petani masih sangat menggantungkan pada penggunaan pestisida kimia sintetik, meskipun PHT sudah menjadi kebijakan pemerintah.

Mereka masih mengikuti paradigma perlindungan tanaman konvensional, preventif dan prinsip asuransi yang cenderung berlebihan. Penggunaan pestisida yang yang tidak tepat dan tidak benar baik jenis maupun dosis penggunaannya seringkali menimbulkan masalah OPT dan ledakan OPT diantaranya:

Baca Juga  Bawang  (Allium cepa)

1. Resistensi hama.

Secara  kualitatif  laporan  dan  keluhan  tentang  semakin tidak manjurnya jenis-jenis pestisida tertentu semakin sering disampaikan oleh para petani atau petugas lapangan.

Beberapa OPT sayuran dilaporkan  telah resisten terhadap pestisida tertentu, antara lain ulat daun kubis, (Plutella xylostella),ulat buah tomat (Helicoverpa   armigera),   ulat   grayak   (Spodoptera   litura),   ulat bawang (Spodoptera exigua), lalat pengorok daun (Liriomyza huidobrensis) dan ulat penggerek umbi kentang (Phthorimaea operculella)

2. Resurgensi hama.

Resurgensi terjadi pada beberapa hama penting seperti kutu daun persik (Myzus persicae) dan ulat krop kubis (Crocidolomia pavonana)

3. Ledakan OPT sekunder.

Ketika musuh alami mengalami kematian akibat aplikasi pestisida. Ada OPT lain yang awalnya bukan OPT utama populasinya akan meningkat, karena musuh alami yang awalnya mampu  menjaga  kepadatan  populasinya  selalu  rendah  menjadi tidak ada, atau kepadatan populasinya tidak lagi mampu mengendalikannya.

4. Residu pestisida.

Sejak tahun 1980, residu pestisida telah ditemukan mencemari beberapa jenis sayuran seperti kentang, kubis, sawi, tomat dan wortel pada daerah-daerah sentra sayuran di Jawa Barat (Pacet, Pengalengan, Lembang), Jawa Tengah (Getasan, Ambarawa, Tawangmangu) Jawa Timur (Batu), Sumatera Utara, dan Jambi.

Baca Juga  Cengkeh (Syzygium aromaticum)

5. Kesehatan manusia.

Beberapa jenis penyakit yang telah diteliti dapat diakibatkan oleh pengaruh samping penggunaan senyawa pestisida antara lain leukemia, myaloma ganda, lymphomas, sarcomas jaringan lunak, kanker  prostae,  kanker  kulit,  kanker  perut,  melanoma,  penyakit otak,  penyakit  hati,  kanker  paru,  tumor  syaraf  dan  neoplasma indung  telur.

Selain  dari  pada  itu,  beberapa  senyawa  pestisida telah terbukti dapat menjadi faktor “carsinogenic agent” baik pada hewan dan manusia.

6. Masalah lingkungan.

Sebagian besar pestisida tidak hanya membunuh organisme pengganggu, akan tetapi banyak juga yang membunuh wildlife dan organisme non target dan mikroorganisme.

Beberapa pestisida persisten  pada  jaringan  tanaman  dan  tanah  dalam  waktu  yang lama, dan beberapa juga terakumulasi tidak hanya dalam tubuh serangga, akan tetapi juga pada hewan-hewan yang memakan seranggga  tersebut.  Pestisida  juga  dapat  terikut  dalam  aliran sungai dan danau, dan mungklin meracuni kehidupan perairan.

Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida kimia tersebut, upaya perlindungan tanaman sayuran dilakukan berbasis pada pengelolaan ekosistem secara terpadu dan berwawasan lingkungan.

Baca Juga  Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb.)

Hal tersebut dilakukan karena konsumen  tidak hanya menuntut produk sayuran yang aman bagi kesehatan, bebas residu pestisida kimia, tapi juga menuntut produk sayuran yang diproses dengan teknologi perlindungan tanaman yang akrab lingkungan.

Salah satu alternatif teknologi pengendalian OPT adalah penggunaan pestisida nabati yang lebih alami. Alam sebenarnya telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan OPT pada tanaman sayuran.

Oleh sebab itu, aplikasi pestisida nabati perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan, karena jenis pestisida ini mudah terurai di lingkungan, kurang beracun terhadap jasad berguna, relatif lebih murah dan mudah diperoleh.

Tinggalkan Komentar/Pertanyaan

Panduan Umum Budidaya Jambu Air

Blogs

Kemampuan Menyerap Unsur Hara pada Akar Tanaman

Pupuk

Ups, Kol dan Timun Diklaim Dapat Turunkan Kematian Akibat Covid-19

Blogs

Lima Masalah, Kenapa Pestisida Kimia Harus Di Waspadai

OPT

Panduan Umum Ternak Sapi Perah

Blogs

Mengenal Jenis Lebah Madu Indonesia dan Produknya

Lainnya

Info Sebelumnya

Garam Sebagai Pupuk Pengganti Kalium

Read More »

Membuat Pestisida Nabati Berbahan Lingkungan di Sekitar Kita

Read More »

Manfaat Kencur dan Cara Olah Herbal

Read More »
Photosintetik bakteri, PSB

Modal Rp 3.000,- Untuk Membuat 5 Liter PSB

Read More »
Cara Mengolah Alpukat Agar Tetap Nikmat dan Bermanfaat

Cara Mengolah Alpukat Agar Tetap Nikmat dan Bermanfaat

Read More »

Kamus Pertanian

absorpsi

absorpsi: absorption Aliran larutan garam-garam anorganik ke arah  atas karena osmo–sa (–sis) dari tanah ke…

Liquid Bio-Fertilizer

Liquid Bio-Fertilizer adalah cairan yang berbahan dari berbagai sumber daya alam yang tersedia di sekitar…

Fitohormon

fitohormon (hormon tumbuhan): sekumpulan senyawa organik bukan hara , baik yang terbentuk secara alami maupun…

aditif tanah

aditif tanah:  soil additives Bahan-bahan kimia yang jika  ditambahkan kepada tanah akan mengubah karakteristik fisik…

Kamus Tani merupakan kumpulan resep pembuatan pupuk dan pestisida yang dikembangkan secara mandiri oleh petani ataupun berdasarkan sejumlah artikel/jurnal ilmiah.

Twitter Facebook-f Youtube

Menu

  • Pupuk
  • Organisme
  • H P T
  • Tanah
  • Hormon

Profil

  • Disclaimer
  • Kontak
  • About Us
  • Privacy Policy

Network App

  • Organik.top
  • Acehherald.com
  • AcehMarket.id
  • AcehWiki
  • Acehnesia.com
  • InfoLeuser.com
  • AWF.or.id
  • GemaBaiturrahman.id

2019© All rights reserved

Dikembangkan oleh AcehMarket.id

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.