Di sekitar kita, banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pestisida nabati. Tumbuhan ini, dapat dimanfaatkan karena aroma yang dimiliki atau memiliki kandungannya yang beracun bagi hama.
Dengan perlakuan mudah dan murah, kita dapat memanfaatkannya sebagai perlindungan bagi tanaman tanpa menganggu ekosistem.
Sehingga hewan yang termasuk serangga dan berbagai jenis mahluk kecil lainnya sebagai predator tidak terganggu populasinya.
Hal ini akan berbeda jika petani menggunakan pestisida kimia dengan sifat racun yang kuat, dan bahkan dapat membunuh semua yang hidup termasuk manusianya.
Akan tetapi, dalam kondisi lingkungan tertentu, seperti pada lahan pertanian, dimana jenis tanaman yang tumbuh biasanya monoton, berkisar 1 sampai 3 jenis tanaman saja tiap tahunnya, atau karena pengaruh iklim, bisa mengakibatkan rantai makanan terputus.
Kondisi tersebut bisa mengakibatkan pertumbuhan/perkembangbiakan satu jenis hewan menjadi tidak terkendali, sehingga terjadi ledakan hama bagi tanaman.
Jika sudah terjadi ledakan hama, mau tidak mau, penggunaan pestisida sangat diperlukan.
Akan tetapi, jika kita bertani secara organik, kita juga dituntut untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar racun berbahaya dengan menggunakan pestisida berbahan nabati.
Alat Dan Bahan
1. Meracik Pestisida Nabati
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pestisida nabati, cukup mudah dan bisa Anda dapatkan dari lingkungan sekitar.
Sebenarnya tidak harus sama, Anda bisa menggunakan bahan-bahan organik lainnya yang mengandung senyawa tanin tinggi yang ada disekitar Anda.
- Daun sirsak
- Daun Bunga Pagoda
- Krokot
- Buah Mahoni
- Rumput Bandotan
- Bawang Putih
- Cabai
- Air Perasan Tembakau
- Jahe & Kunyit Secukupnya (Opsional)
- Sabun Cuci Piring sebagai perata dan perekat pestisida (sabun cair).
- Untuk daun Sirsak, Daun bunga pagoda, krokot, dan rumput bandotan, gunakan perbandingan 1:1 (perbandingan jumlah bahannya sama).
Tembakau juga demikian, usahakan jumlahnya sama dengan salah satu bahan yang disebutkan di atas, akan tetapi nanti yang dibutuhkan hanya air perasannya saja, sekitar 1/3 dari total pestisida cair yang sudah dihasilkan.
Sementara untuk Buah mahoni, Bawang Putih, dan Cabai gunakan secukupnya saja.
Proses Pembuatan
Haluskan semua bahan menggunakan blender. Untuk air perasan tembakau dan sabun cuci piring ditambahkan belakangan.
Saring bahan yang sudah dihaluskan untuk memisahkan air dan ampasnya. Gunakan alat penyaring, usahakan agar tidak mengenai tangan selama proses penyaringan, karena tangan bisa sangat panas.
Membuat Pestisida Nabati
- Menyaring amapas dan cairan pestisida nabatI (PESNAB)
- Langkah selanjutnya, rendam tembakau menggunakan air, gunakan perbandingan 1:2, satu bagian untuk tembakau dan 2 bagian untuk air.
- Remas-remas tembakau yang sudah bercampur dengan air, hingga mengeluarkan cairan kuning pekat.
- Setelah dirasa cukup, selanjutnya campurkan air perasan tembakau tersebut dengan cairan pestisida nabati yang sudah didapatkan dari langkah sebelumnya.
- Aduk/kocok campuran bahan PESNAB agar homogen. Sampai di sini, pestisida sudah bisa diaplikasikan untuk mengusir dan membunuh hama pada tanaman Anda.
Cara Penggunaan
- Larutkan Pesnab ke dalam air dengan menggunakan perbandingan 1:30. Jadi untuk 10ml Pesnab dilarutkan kedalam 300ml air, dan tambahkan 1ml sabun cuci piring sebagai perekat.
- Untuk campuran yang lebih banyak, penggunaan sabun cuci piring seperlunya saja, dosisnya bisa dikurangi atau ditambahkan, sesuai keinginan.
- Untuk lebih jelas bagaimana proses pembuatan dan aplikasi pesnab, silahkan tonton video berikt ini dari channel youtube Lombok Organik.
Tambahan:
Tambahkan bioaktivator seperti EM4, dan permentasi selama 24 jam agar hasilnya bisa lebih maksimal. Penggunaan bioaktivator bisa memperlama umur simpan pestisida nabati tersebut.