Pertanian berkelanjutan merupakan upaya pengelolaan tanah untuk pertanian tanpa henti. Sehingga untuk mencapai produktivitas tanah agar dapat dipertahankan atau ditingkatkan harus melalui sejumlah cara.
Yaitu melalui pengelolaan lahan, tanah dan pemilihan tanaman secara tepat. Sebab produktivitas lahan akan ditentukan oleh kondisi atau faktor yang memiliki keterbatasan tertinggi.
Produktivitas tanah optimal akan tercapai jika semua faktor penentu dalam kondisi seimbang.
Peningkatan produktivitas tanah dapat ditempuh dengan membangun kesuburan serta kesehatan tanah. Kesuburan dan kesehatan tanah akan tercermin dari berbagai perubahan sifat-sifat tanah baik fisika, kimia dan biologi. Pemahaman selama ini, bahwa perbaikan kesuburan tanah hanya dilakukan dengan penambahan bahan kimia ke tanah.
Praktik pengelolaan lahan selama ini ternyata telah meninggalkan pengaruh negatif terhadap kesuburan tanah. Pengaruh negatif tersebut sebagai akibat kehilangan hara dari tanah akibat pencucian, penguapan, erosi, terangkut panen. Hara yang hilang akibat kegiatan pertanian harus digantikan ketersediaannya untuk mempertahankan keberlanjutan kesuburan tanah. Kehilangan hara ini merupakan kehilangan modal yang besar bagi petani.
Pergantian kehilangan hara dalam tanah dapat dilakukan dengan menambahkan pupuk kandang, kompos, bahan organik ke dalam tanah.
Penambahan bahan organik akan memperbaiki kesuburan dan berdampak pada peningkatan produktivitas. Seperti diketahui bahan organik sebagai sumber hara yang mengalami dekomposisi menjadi meneral yang siap diambil oleh tanaman.
Penggunaan pupuk kimia dalam budidaya pertanian disarankan untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang akan ditimbulkan. Penggunaan pupuk kimia akan berhubungan dengan hasil panen dan dampak perubahan kualitas lingkungan.
Perubahan lingkungan dapat terjadi di dalam usaha tani maupun di luar usaha tani. Penggunaan pupuk harus memperhatikan aspek teknik, ekonomi, sosial dan budaya. Secara teknis mudah dan dapat diaplikasikan, secara ekonomi menguntungkan, secara sosial dan budaya tidak bertentangan dengan lingkungan masyarakat.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman harus didukung ketersediaan hara dalam tanah. Hara dalam tanah akan diserap oleh tanaman sebagai bahan pokok pembentukan biomasa. Optimalisasi pertumbuhan dan hasil tanah akan terwujud jika didukung oleh:
- Larutan dalam sistem air-tanah.
- Jumlah hara tersedia cukup dan seimbang.
- Hara tersedia dalam bentuk yang segera dapat diserap oleh tanaman.
Pemenuhan kebutuhan hara bagi tanaman akan diperoleh dari sumber hara yang berasal dari:
- Cadangan hara yang berada dalam tanah.
- Pupuk mineral.
- Sumber bahan organik.
- Nitrogen yang berasal dari atmosfer.
- Endapan yang berasal dari angin atau hujan.
- Irigasi, banjir, sedimentasi, limpasan permukaan.