Dalam Science Journal, Bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang menggunakan sinar matahari untuk mengikat CO2 menjadi karbon organik dalam kondisi anaerob, dimana besi kandungan ferro (fe) sebagai fungsi elektron (Ehrenreich dan Widdel, 1994).
Dalam perkembanganya, PSB atau dikenal dengan Photosintetic Bacteria merupakan hasil pengembangan dari petani Thailand. Tujuannya agar meningkatkan daya tahan tanaman terhadap sejumlah hama dan penyakit perakaran, sekaligus memperbaiki struktur tanah.
Sejumlah praktisi pertanian Indonesia pun akhirnya mulai mencoba dan membagikan teknik pembuatan PSB melalui sejumlah komunitas Facebook dan Kelompok Tani.
Memahami PSB
PSB merupakan bakteri yang tergolong dalam kelompok aerob dan dapat memecah ikatan senyawa Fe serta memproduksi CO2 sehingga membantu tanaman dalam berfotosintesis secara maksimal.
Bakteri fotosintetik ini memainkan banyak peran penting dalam lingkungan. Sebanyak sepertiga fotosintesis bumi dilakukan oleh mikroorganisme di lautan.
Ada Enam filum bakteri yang termasuk dalam anggota fotosintesis (Blankenship, 2002; Jones, 2009; Golbeck, 2010).
Salah satunya adalah bakteri ungu yang termasuk dalam Proteobacteria, dan memiliki kekerabatan dengan bakteri seperti E. coli.
Mereka ditemukan di banyak lingkungan terestrial dan perairan, kadang-kadang bahkan dalam asosiasi simbiosis dengan eukariota.
Beberapa anaerob obligat; yang lain dapat tumbuh secara fotosintesis tanpa adanya oksigen, secara heterotrofik (menggunakan senyawa organik sebagai sumber karbon) dengan adanya oksigen, atau dengan fermentasi.
Satu kelompok, fototrof anoksigenik aerobik atau bakteri fotosintetik aerobik, membentuk sistem fotosintesis hanya dengan adanya oksigen.
Kebanyakan bakteri ungu dapat memfiksasi nitrogen. Satu, terkait dengan Rhodpseudomonas palustris, mungkin merupakan nenek moyang Bradyrhizobum, yang termasuk simbion kedelai.
Mereka juga memiliki struktur pemanen cahaya yang mengandung bakterioklorofil yang sangat besar yang dikenal sebagai klorosom (Blankenship, 2002), yang memungkinkan mereka tumbuh dalam cahaya yang sangat redup.
Bakteri fotosintesa atau photosynthetic bacteria (PSB) merupakan bakteri autotrof yang dapat berfotosintesis. PSB memiliki pigmen yang disebut bakteriofil a atau b yang dapat memproduksi pigmen warna merah, hijau, hingga ungu untuk menangkap energi matahari sebagai bahan bakar fotosintesa. Selain itu Bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang dapat mengubah bahan organik menjadi asam amino atau zat bioaktif dengan bantuan sinar matahari.
Kemampuan bakteri melakukan kegiatan fotosintesis, sehingga bakteri ini dikenal dengan sebutan bakteri fotoautotrof yaitu bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari melalui proses fotosintesa.
Pigmen yang berperan menangkap cahaya matahari untuk fotosintesis adalah bakterioklorofil yang berada pada membran fotosintesis. Bakteri ini memiliki sistem membran yang terbentuk akibat invaginasi membran sitoplasma. Bakteri ini dapat hidup pada kondisi aerob maupun anaerob, dan dapat melakukan fotosintesis maupun fermentasi.
PSB memainkan banyak peran penting dalam suatu tatanan di alam/lingkungan. Enam Phyla bakteri termasuk anggota photosynthesa. Lima dari mereka dikelompokkan sebagai anoxygenic karena tidak dapat mengoksidasi air termasuk oksigen.
Bakteri Anoxygenik fotosintetik adalah juga diketemukan di biomassa renik tanah padi mereka berperan utama dalam kesuburan tanah dgn membantu fiksasi nitrogen. Pertumbuhan Diazotrophic (proses tumbuh dgn fiksasi nitrogen) adalah sebuah kontribusi penting dari PNSB ( Purple Nonsulfur Bakteria) kepada ekosistem.
Jadi kesimpulannya adalah Pupuk PSB atau Photosintetik Bakteri adalah bakteri aerob yang dikembangkan untuk membantu tanaman dalam simbiosis yang membantu memecah nitrogen sehingga membantu pertumbuhan tanaman.
Manfaat PSB Bagi Pertanian
Manfaat PSB bagi pertanian cukup banyak, Ini disebabkan karena kemampuannya dapat melakukan fiksasi N dan memecah ikatan FeS (pada wilayah gambut) membuatnya dapat dimanfaatkan da;am sejumlah sektor antara lain:
1) Sebagai perbaikan struktur tanah
Dengan kemampuannya melakukan fiksasi N pada lahan, PSB dapat digunakan sebagai bagian awal setelah pegolahan tanah. Pemberian PSB mampu memecah senyawa Nitrogen sehingga kondisi “keracunan Urea” pada lahan yang terkontaminasi pupuk kimia dapat di minimalisir.
Diketahui, pemakaian pupuk Urea berlebihan (jika tidak diimbangi K) dapat menimbulkan penyakit Hawar Daun pada tanaman padi.
2) Sebagai Pemecah Protein pada Perairan (Kolam) dan Logam Berat
Pemberian pakan ternak (ikan) secara berlebihan dapat memicu keracunan gas pada perairan. Kemampuanya PSB yang menghasilkan oksigen dan melepas ikatan H dan S (H2S) serta mereduksi FeS dapat membantu perbaikan perairan.
3) Sebagai Hormon Esensial/Mengurangi Pupuk Kimia
Sel bakteri fotosintetik terdiri dari sekitar 60% protein, yang terdiri dari semua asam amino esensial. Ini juga mengandung vitamin dan mineral seperti B1, B2, B5 dan B12, asam folat, vitamin C, vitamin D dan vitamin E.
Penambahan suplemen atau nutrisi sehingga mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan secara tidak langsung sangat ramah lingkungan dan bisa mengurangi biaya produksi hingga sampai 50%,
Selain itu, kandungan diatas akan membantu pertumbuhan akar tanaman untuk berkembang dan bercabang dengan baik, sehingga menghasilkan jumlah serat yang baik.
Sehingga membentuk kekebalan tanaman seperti daun, bunga, buah dan kulit kayu sehingga lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit,
4) Sebagai Pelindung Akar dan Penolak Hama
Sifatnya yang mengubah ikatan senyawa H2S sehingga dapat dimanfaatkan tanaman, secara tidak langsung melindungi akar dari serangan jamur yang umumnya muncul akibat adanya senyawa “pembusukan” pada wilayah akar.
Selain itu, penyemprotan pada daun membantu menjauhkan sejumlah hama seperti ulat dan lalat buah. Ph-nya yang rendah dan bau yang menyengat membuat hama tidak berani mendekat.