Batu Kapur (CaCO3) atau gamping dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu secara organik, mekanik, atau kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat dialam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang.
Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit. Mineral lainnya yang berada dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).
Bahan Sederhana Saringan Air
Pemilihan bahan penjernih air yang menggunakan cara penyaringan akan menentukan baik tidaknya hasil air yang akan kita gunakan. Bahan penyaring adalah suatu material yang digunakan untuk menyerap berbagai kotoran, zat kimia, dan polutan lain yang ada di dalam air. Bahan penyaring dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahan alami dan bahan buatan.
Berikut bahan-bahan alami yang umum digunakan dan manfaatnya:
- Ijuk sebagai penyaring kotoran halus pada air
- Pasir untuk mengendapkan kotoran halus yang belum tersaring
- Arang untuk menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air
- Kerikil sebagai penyaring kotoran-kotoran pada air dan membantu proses aerasi
Tambahan: pada daerah yang bersalinitas tinggi (air dengan kandungan garam tinggi) seperti daerah muara, ada baiknya dalam penyaringan di tambahkan arang yang bersumber dari kayu cemara.