• Mikrobioma
  • OPT
  • Pupuk/ZPT
  • Tanah
  • Herbal
  • Tanaman
Menu
  • Mikrobioma
  • OPT
  • Pupuk/ZPT
  • Tanah
  • Herbal
  • Tanaman
AcehMarket.id
Home»Blogs»Pupuk dan Hormon»Pupuk»Ini Dia, Penyebab Hilangnya Hara di Lahan
  • Pupuk

Ini Dia, Penyebab Hilangnya Hara di Lahan

penyebab hilangnya hara di lahan

Kehilangan hara yang terjadi di lahan dapat terjadi akibat pencucian, terangkut  bersama  hasil  panen,  erosi  dan  run  off  serta  penguapan. Pencucian hara lebih banyak dipengaruhi oleh kemampuan tanah untuk memegang hara, tekstur, kelembaban dan hujan.

Tabel 2.3. Unsur Hara N, P, dan K yang Terangkut Setiap Ton Hasil Panen

 

Jenis Tanaman

Hara Terbawa Panen (kg/ton)
NPK
Padi unggul

Padi lokal Jagung Kacang tanah Singkong

Ubi jalar Kentang Wortel Bawang Tomat Pisang Jeruk Rumput

Leguminosa

15

15

16

32

1,7

3,7

2,7

3

1,6

3,3

2,4

1,8

30

37,5

2,7

2,5

2,8

3,2

0,5

0,5

0,3

0,5

0,3

0,4

0,3

0,2

3,7

4,4

3,7

2,5

4,0

4,8

2,5

5,2

3,6

3,8

1,7

4,2

5,6

2,5

26,7

33,2

Sumber: Puslitanak dalam Rauf (2014)

Pada tekstur pasir pencucian hara akan lebih intensif atau lebih cepat dibandingkan  tanah  bertekstur  lempungan.  Keadaan  unsur  hara  dalam tanah dipengaruhi oleh kecepatan pelapukan mineral tanah, sifat bahan induk, keadaan tanaman, laju pencucian oleh air hujan, kandungan bahan organik,  dan  penguapan.

Jika  pencucian  tinggi  dan  pelapukan  lambat, maka kehilangan hara lebih besar dibanding pengambilan hara oleh tanaman. Kehilangan hara pada kondisi ini sering disebut pemiskinan hara tanah. Di Belanda kehilangan N akibat pelindian mencapai 50% dari 100-120 kg N per hektare (De Visser, 1998), sementara di Jepang mencapai 58% (Hayashi dan Hatana, 1999).

Produktivitas  tanaman  menentukan  jumlah  hara  yang  terangkut akibat terbawa hasil panen. Pada prinsipnya hara yang ada di tanaman merupakan akumulasi penyerapan hara dari tanah. Unsur hara utama N, P dan K yang terangkut panen untuk setiap ton hasil panen beberapa jenis tanaman disajikan pada Tabel 2.3. Kandungan hara tersebut merupakan besarnya kehilangan hara dari lahan akibat panen. Kehilangan hara tanah pada setiap panen (nutrient removal from harvest) bevariasi. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah, hasil panen, sifat genetik tanaman, dan sebagainya. Pada padi kehilangan hara terakumulasi padi gabah, jerami dan akar.

Tabel 2.4. Kehilangan Hara Padi Varietas Unggul Akibat Panen

 

Unsur Hara

Total Hara Terangkut Panen (kg hara/ton bahan)
GabahJeramiGabah + Jerami
N

P K Ca Mg S Zn Si Fe Mn Cu B

10,500

2,000

2,500

0,500

1,500

1,000

0,020

15,000

0,200

0,050

0,090

0,005

7,000

1,000

14,500

3,500

2,000

0,800

0,030

65,000

0,300

0,450

0,003

0,010

17,500

3,000

17,000

4,000

3,500

1,800

0,050

80,000

0,500

0,500

0,012

0,015

Sumber: Puslitanak dalam Rauf (2014)

Rerata hara terangkut panen khusus pada tanaman padi varietas unggul  disajikan  pada  Tabel  2.4.  Bahan  organik  yang  dipanen  atau dibuang (disingkirkan atau dibakar) sebenarnya mengandung hara yang tinggi, sehingga panen dan pembuangan serasah dari areal lahan pertanian berarti membuang unsur hara dari lahan dimaksud. Kehilangan hara akibat penguapan  dipengaruhi  kondisi  kelembaban  tanah.  Kelembaban  tanah akan berpengaruh terhadap proses oksidasi dan reduksi.

Erosi  merupakan  proses  perpindahan  tanah  dari  tempat  satu  ke tempat lain akibat terjadinya aliran permukaan (run of). Erosi pada umumnya akan mengangkut tanah pada bagian top soil atau bagian yang subur. Pengangkutan tanah akan menyebabkan kehilangan hara pada tanah yang terangkut. Kehilangan hara akibat erosi disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Kehilangan Hara Akibat Erosi

Lokasi                     Erosi

                  Kehilangan hara (kg/ha)                    

 

                                           (ton/ha)                 N                      P                      K                       

 

Darmaga96,1432,5–106,7
Citayam93,51.065,8108,5197,0
Jasinga90,5651,6119,2140,8
Pacet65,1241,080,018,0
Pengalengan66,5333,0––

Sumber: Puslitanak dalam Rauf (2014)

Ketersediaan Hara

Tanaman mengambil unsur hara dalam bentuk kation dan anion dari dalam larutan tanah atau langsung dari kompleks jerapan lempung-humus dengan cara pertukaran kation. Tidak semu hara yang ada dalam tanah berbentuk  kation  atau  anion,  tetapi  terikat  oleh  senyawa  organik  dan mineral tanah. Bahan organik merupakan sumber N, P, dan S serta mineral sebagai sumber K dan unsur mikro lain.

Ketersediaan unsur hara dipengaruhi oleh derajat kemasaman (pH) tanah, yang tersedia secara optimal pada pH netral (6,5-7,5). Pada pH tinggi (>8) unsur N, Fe, Mn, B, Cu dan Zn tersedia dalam jumlah sedikit, sedang unsur P tidak tersedia karena terikat ole ion Ca. Pada kemasaman rendah (pH < 6,5) unsur yang tersedia adalah P, K, S, Ca, Mg dan Mo) namun akan mengalami pengurangan dengan cepat. P pada pH yang sangat masam akan terikat oleh Al dan Fe.

Meskipun unsur hara tersedia optimal pada pH netral, namun setiap jenis tanaman menghendaki kisaran pH tertentu. Sebagai contoh tanaman teh (4,5-5,5); ubi jalar pH 5-6; tebu pH 6-8; karet pH 3,5-8); padi pH 5-7,5 dan kacang tanah pH 5-7,5.

Baca Juga  Pilih Pertanian Berkelanjutan atau Pupuk Kimia

Tinggalkan Komentar/Pertanyaan

Keong Mas (Pomacea.sp)

Hama

Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati, Pengendali Hama yang Aman Lingkungan

Pestisida Nabati

Pertanian Ramah Lingkungan dengan Pestisida Nabati Untuk Pengendalian HPT

OPT

Bawang putih (Allium sativum L)

Pestisida Nabati

Air Beras: Pupuk Rutin Rumah Tangga (3)

Blogs

Terong, Sayur Utama bagi Diabetes

Blogs

Info Sebelumnya

Garam Sebagai Pupuk Pengganti Kalium

Read More »

Membuat Pestisida Nabati Berbahan Lingkungan di Sekitar Kita

Read More »

Manfaat Kencur dan Cara Olah Herbal

Read More »
Photosintetik bakteri, PSB

Modal Rp 3.000,- Untuk Membuat 5 Liter PSB

Read More »
Cara Mengolah Alpukat Agar Tetap Nikmat dan Bermanfaat

Cara Mengolah Alpukat Agar Tetap Nikmat dan Bermanfaat

Read More »

Kamus Pertanian

Bakterioklorofil

Bakterioklorofil adalah pigmen fotosintesis yang terjadi pada berbagai bakteri fototrofik. Mereka ditemukan oleh C. B.…

agen

agen:  agent Perantara  yang melakukan jual bell; ia tidak mempunyai hak atas barang-barang dan tidak…

Partenokarpi

Partenokarpi suatu kondisi dimana tanaman mampu membentuk buah tanpa penyerbukan. Sehingga pemberian auksin dapat menghasilkan…

aditif tanah

aditif tanah:  soil additives Bahan-bahan kimia yang jika  ditambahkan kepada tanah akan mengubah karakteristik fisik…

Kamus Tani merupakan kumpulan resep pembuatan pupuk dan pestisida yang dikembangkan secara mandiri oleh petani ataupun berdasarkan sejumlah artikel/jurnal ilmiah.

Twitter Facebook-f Youtube

Menu

  • Pupuk
  • Organisme
  • H P T
  • Tanah
  • Hormon

Profil

  • Disclaimer
  • Kontak
  • About Us
  • Privacy Policy

Network App

  • Organik.top
  • Acehherald.com
  • AcehMarket.id
  • AcehWiki
  • Acehnesia.com
  • InfoLeuser.com
  • AWF.or.id
  • GemaBaiturrahman.id

2019© All rights reserved

Dikembangkan oleh AcehMarket.id

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.